Sungguh ini bukan waktunya merapikan rambut yang tersibak oleh angin.
Sedikit berlari, ia memasuki tempat tujuannya.
Antrian panjang di samping kirinya seolah tak dilihatnya.
Ia terus berjalan sambil sesekali menahan nafas, gugup.
Sedikit berlari, ia memasuki tempat tujuannya.
Antrian panjang di samping kirinya seolah tak dilihatnya.
Ia terus berjalan sambil sesekali menahan nafas, gugup.
Ia teringat betapa ia berpikir keras 3 jam yang lalu. Berpikir dan mempertimbangkan untuk berangkat atau tidak.
Tepat 2 jam sebelumnya, akhirnya ia putuskan untuk pergi.
Ke tempat yg tak disukainya ini. Tempat perpisahan dan pertemuan.
Tempat di mana ia selalu menahan tangisnya saat akan meninggalkan atau ditingalkan orang-orang yang disayanginya.
Tepat 2 jam sebelumnya, akhirnya ia putuskan untuk pergi.
Ke tempat yg tak disukainya ini. Tempat perpisahan dan pertemuan.
Tempat di mana ia selalu menahan tangisnya saat akan meninggalkan atau ditingalkan orang-orang yang disayanginya.
Ia kemudian menyimpulkan, mengapa ibunya tak pernah mengantarnya ke stasiun.
Sama sepertinya, ternyata ibunya pun takut akan perpisahan.
Sama sepertinya, ternyata ibunya pun takut akan perpisahan.
0 komentar:
Posting Komentar