Apa ya?
Beberapa waktu belakangan ini gue menyibukkan diri dengan hal lain. Yang biasanya menjadi prioritas ke sekian, yang biasanya hampir terabaikan.
Pekerjaan, kesehatan..
Beberapa waktu belakangan ini gue menyibukkan diri dengan hal lain. Yang biasanya menjadi prioritas ke sekian, yang biasanya hampir terabaikan.
Pekerjaan, kesehatan..
Sebenarnya gue sedang berusaha melupakan kegalauan-kegalauan dan keresahan yang sering muncul.
Dia muncul saat gue menunggu masakan matang di dapur, saat gue minum minuman favorit gue, saat mendengarkan lagu di kamar, saat berjalan menuju rumah, saat melihat orang-orang lalu lalang.
Perasaan itu muncul, dan gue segera mengusirnya.
Karena menurut gue agak gak cocok bagi orang dewasa memikirkan masalah-masalah itu.
Masalah remeh-temeh!
Galau-galauan masalah cinta-cintaan dan sejenisnya.
Dia muncul saat gue menunggu masakan matang di dapur, saat gue minum minuman favorit gue, saat mendengarkan lagu di kamar, saat berjalan menuju rumah, saat melihat orang-orang lalu lalang.
Perasaan itu muncul, dan gue segera mengusirnya.
Karena menurut gue agak gak cocok bagi orang dewasa memikirkan masalah-masalah itu.
Masalah remeh-temeh!
Galau-galauan masalah cinta-cintaan dan sejenisnya.
"Berusaha menjadi orang dewasa sepenuhnya", gue menyebutnya.
Bukan karena pandangan orang lain.
Tapi lebih karena gue sudah terlalu lelah menghabiskan waktu untuk hal semacam itu.
Karena hanya dengan memikirkan hal itu akan menyakiti gue terlalu dalam.
Atau membuat gue berakhir dengan mengasihani diri sendiri.
Bukan karena pandangan orang lain.
Tapi lebih karena gue sudah terlalu lelah menghabiskan waktu untuk hal semacam itu.
Karena hanya dengan memikirkan hal itu akan menyakiti gue terlalu dalam.
Atau membuat gue berakhir dengan mengasihani diri sendiri.
Gue baik-baik saja.
Hal itu gak akan merusak hidup gue.
Dunia gue gak hancur, gak ada yang bisa menghancurkan hidup gue kecuali diri gue sendiri.
Dia gak layak, siapa pun gak layak!
Orang lain yang hidupnya baik-baik saja gak boleh membuat gue terpuruk.
Hal itu gak akan merusak hidup gue.
Dunia gue gak hancur, gak ada yang bisa menghancurkan hidup gue kecuali diri gue sendiri.
Dia gak layak, siapa pun gak layak!
Orang lain yang hidupnya baik-baik saja gak boleh membuat gue terpuruk.
Gue terus meyakinkan diri gue sendiri tentang itu.
Gue gak butuh dibantu, gue mau berusaha menjadi kuat dengan usaha gue sendiri.
Gue hanya butuh lebih yakin bahwa gue memang bisa melalui tahap ini dengan baik.
Gue gak butuh dibantu, gue mau berusaha menjadi kuat dengan usaha gue sendiri.
Gue hanya butuh lebih yakin bahwa gue memang bisa melalui tahap ini dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar