Gue memikirkan ini dari dulu.
Kenapa mengingat cinta pertama di masa lalu itu nyesek banget?
Kenapa rasanya kayak ada yang salah dan gak pada tempatnya?
Bahkan ketika di masa sekarang kita melihat lagi si cinta pertama ini, kemudian menyesali perasaan yg dulu-dulu. Merasa konyol, dan udah gak memandang penuh cinta lagi pada orang tersebut. Tapi tetap ada perasaan aneh ini. Yang seringkali tanpa sengaja membuat menangis-gak jelas.
Ah sumpah ini perasaan yang ambigu.
Kenapa mengingat cinta pertama di masa lalu itu nyesek banget?
Kenapa rasanya kayak ada yang salah dan gak pada tempatnya?
Bahkan ketika di masa sekarang kita melihat lagi si cinta pertama ini, kemudian menyesali perasaan yg dulu-dulu. Merasa konyol, dan udah gak memandang penuh cinta lagi pada orang tersebut. Tapi tetap ada perasaan aneh ini. Yang seringkali tanpa sengaja membuat menangis-gak jelas.
Ah sumpah ini perasaan yang ambigu.
Lalu gue menyadari suatu hal saat nonton Jung Hwan-ke sekian kalinya-di drama korea Reply 1988.
Ternyata yang membuat gue gak rela dan nyesek not Him, bukan si cinta pertama.
Tapi karena gue terlalu sayang dengan semua kenangan itu, perasaan suka yang kayak roket meluncur di udara di masa itu.
Gue berharap ini kenangan yang bukan gue sendiri yang merasakannya. That's why rasanya hancur dan gak ada obatnya selain menangis.
Ternyata yang membuat gue gak rela dan nyesek not Him, bukan si cinta pertama.
Tapi karena gue terlalu sayang dengan semua kenangan itu, perasaan suka yang kayak roket meluncur di udara di masa itu.
Gue berharap ini kenangan yang bukan gue sendiri yang merasakannya. That's why rasanya hancur dan gak ada obatnya selain menangis.
Gue bahagia setelah akhirnya menemukan jawaban dari semua kegalauan sepanjang sepuluh tahun belakangan ini.
Gue lega bahwa ternyata gue gak menangisi orang itu lagi.
Gue bersyukur telah belajar menjadi kuat dan berani bangkit, dan gak terpuruk lagi.
Gue lega bahwa ternyata gue gak menangisi orang itu lagi.
Gue bersyukur telah belajar menjadi kuat dan berani bangkit, dan gak terpuruk lagi.
Ketahuilah, cinta pertama gak selalu happy ending. Gak semua orang berhasil mendapatkan cinta pertamanya. Tapi dari cinta pertama inilah kita belajar untuk lebih kuat, semakin kuat.
Dan untuk orang yang berhasil happy ending dengan cinta pertamanya, mereka belajar bertahan dengan orang yang sama setiap harinya. Belajar menerima semua hal dari cinta pertamanya, ikhlas memberi semuanya untuk cinta pertamanya.
So, cinta pertama seperti apa yang kalian miliki?
Dan untuk orang yang berhasil happy ending dengan cinta pertamanya, mereka belajar bertahan dengan orang yang sama setiap harinya. Belajar menerima semua hal dari cinta pertamanya, ikhlas memberi semuanya untuk cinta pertamanya.
So, cinta pertama seperti apa yang kalian miliki?
*Terima kasih kepada Kim Jung Hwan (REPLY 1988) yang telah membuat gue menulis ini.
0 komentar:
Posting Komentar