Terkadang kita marah dengan Orangtua kita, merasa tak dipahami.
Terkadang Orangtua kesal terhadap anaknya, merasa tak didengarkan.
Terkadang sulit bagi kami (anak) untuk mengungkapkan kemauan kami, pemikiran kami.
Kami terlihat seperti 'Pemberontak' di mata kalian (Orangtua).
Kamipun akhirnya merasa kalian terlalu egois.
Ketakutan kalian di masa lalu mengharuskan kami menghadapinya di masa sekarang. Kami tahu keinginan kalian adalah yang terbaik untuk kami. Tetapi yg terbaik bagi kami tak selalu menjadi kebahagiaan kami, Bu Pak!
Aku senang menjadi diri sendiri, sukses, & kemudian membuat kalian bangga akan usahaku, impianku. Bukankah itu juga kebahagiaan kalian?
Kenapa tidak mencoba memberi kesempatan kepada kami untuk melangkah keluar dari 'dekap hangat' kalian?
Kenapa kalian seolah tak percaya akan pilihan kami?
Memberontak sungguh bukan hal yang kalian ajarkan kepada kami. Kenapa harus berpikir bahwa kami mencoba memberontak?
Tak bisakah kalian mencoba membiarkan kami berjalan menjauh demi impian kami? Toh sebenarnya hanya rasa bangga yang kami harapkan ada di mata kalian.
Tak bisakah kalian cukup berdiri di rumah kita? Menunggu kami pulang dan memeluk kami, menyemangati kami.
Sebuah pembelaan sederhana yang ingin sekali aku sampaikan kepadamu pada hari itu, Bu.
Biarkan aku mencoba mengepakkan sayapku.
Biarkan dan hanya awasi aku dari jauh, dari rumah kita.
Tak perlu sejauh ini, seperti sekarang. Bagaimana aku bisa melihat rasa bangga itu di matamu, bila engkau sejauh ini?
IBU ....
Tak pernah ada celah antara ibu & anaknya, tetapi terasa berjarak saat arah pulang tak lagi sama. Bahagia bersama - NYA, Bu!
* For dear mother in heaven.
0 komentar:
Posting Komentar