Menyebalkan memang... Sepertinya setiap tahun di bulan April menjadi sangat mengganggu bagi gue. Sudah bertahun-tahun belakangan ini. Ada semacam perasaan 'takut' menghadapi tiap detik di bulan April.
Gue setuju dengan pernyataan beberapa orang bahwa pertambahan umur di 20 tahun ke atas menjadi agak tidak menyenangkan bila dibandingkan dengan saat menjelang 20 tahun. Maybe karena itu pertanda kamu sudah semakin menua. Tua...
Buat gue bukan kata itu yg tampak mengerikan. Bukan pula perubahan fisik yg banyak orang pusingkan itu. Toh 25an belum terlalu merepotkan untuk panik karena perubahan fisik. 25an justru lagi cantik-cantiknya, ya gak sih? Hahaaaa.. #okay #abaikan!
Anyway, gue takut kesepian!
Sepertinya itu pernyataan paling pas untuk tahun ini.
Setiap tahun, perasaan itu semakin kuat. Kesepian bukan berarti sendirian. Hanya saja gue merasa sepi bahkan saat sekeliling gue penuh sesak dengan banyak orang. Apalagi mendekati pertambahan umur gue di bulan April, terasa semakin mencekam (seperti kalau setting film horor, hantunya sudah selangkah di depan kita).
Lalu, H-1 gue akan sibuk mencari tempat ramai untuk gue habiskan seharian besok. Yes, gue panik! Gue gak mau melewatkan hari itu dengan berada di rumah (tepatnya di kamar) sendirian, gue akan semakin merasa kesepian.
Gue sibuk mencari keramaian yg entah sejak kapan justru selalu bisa membuat perasaan gue lebih nyaman, dan d a m a i . . .
Gue menyebut ini "keramaian yg mendamaikan!"
Ini minggu ke-4 di bulan April, hari ke-24.
Dan gue k e s e p i a n !
Berbeda dengan rumor & teori yg ada, ternyata kesepian lebih mengganggu dibanding kebisingan.
Serius, lw akan jengah mendengar banyak keluhan di otak lw saat sedang kesepian. Yes, very annoying!
Lw akan menjadi lebih sensitif, sampai-sampai suara jarum jam terdengar sangat jelas. Suara jarum jam & detak jantung adalah kombinasi 'sepi' yg sempurna. Backsound paling mengganggu....
Kemudian gue mencoba mulai menelusuri, sejak kapan gue sefrustasi ini terhadap perasaan kesepian.
Gue teringat beberapa hari setelah Ibu pergi. Itu pertama kalinya gue merasa rumah sangat sepi. Sepi sampai-sampai suara angin yg masuk dari pintu depan terdengar begitu bising. Dan yaaa, of course suara jarum jam yg mengganggu itu.
Gue terbayang suara Ibu saat sedang mengobrol dengan Bapak, suara Ibu saat sedang mengobrol dengan pembeli di toko kami, suara Ibu saat sedang mengomel sambil menyapu lantai rumah, suara Ibu saat menginterogasi gue tentang bagaimana ujian di sekolah hari itu. Langkah kakinya pun masih sangat jelas di ingatan gue, itu langkah kaki khas Ibu. Langkah yg berbeda dari yg lain.
Gue merindukan semua suara itu.
Ternyata suara yg mendamaikan adalah I B U . . .
Gue baru menyadarinya justru setelah suara itu tinggal kenangan.
Dan gue sangat kesepian, karena Ibu gak akan pernah tergantikan.
Suara mendamaikan itu belum pernah terdengar lagi hingga sekarang.
Hey Mom, terima kasih untuk 26 tahun ini.
Ahh, gimana ini?
Aku kesepian... Sangat kesepian!!
Selamat Tanggal 24!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar